hermanzambeck

Just another WordPress.com site

leave a comment »

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 5:26 pm

Ditulis dalam Uncategorized

RAKEAN KALENGKONGAN ADALAH NABINYA ORANG SUNDA.

leave a comment »

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 5:25 pm

Ditulis dalam Uncategorized

RAKEAN KALENGKONGAN ADALAH NABINYA ORANG SUNDA.

leave a comment »

4.500 tahun sebelum masehi tercatat dalam sejarah para ilmuwan adalah zaman es atau zaman atlantik, padahal kata Atlantik itu sendiri di ambil dari bahasa sunda kuno atau bahasa sangskrit yang berasal dari kata Atala yang artinya Syurga, sebenarnya nama Nagara tersebut bukanlah Negara Atlantik seperti apa yang di katakan oleh plato 470 tahun sebelum masehi, tapi Plato mengutip dari suatu sejarah atau legenda tentang sebuah Negeri adidaya atau super power pada masa lampau yang hilang di telan lautan, Negeri tersebut begitu luas dan subur makmur dan untuk menggambarkan ke-elokan dan keindahan Negeri tersebut, maka Plato menyebutnya Negeri Atlantik yang artinya Negeri Syurga, bahkan kata Ocean yaitu lautan yang mengelilingi daratan pun di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Ashayana yang kemudian berubah dalam bahasa sunda menjadi Sadayana yang artinya menyeluruh dan mungkin kata Ocean itu dalam bahasa arab sering di sebut rahmatan lil alamin.
           Di akui atau pun tidak oleh diri kita, bahwa 4.500 tahun sebelum masehi itu adalah masa kejayaannya kerajaan sunda nusantara kala itu, buktinya banyak bahasa sangskrit atau bahsa sunda kuno yang member pengaruh terhadap perkembangan bahasa di dunia kala itu, nama kerajaan sunda pada saat itu sebenarnya adalah Negara Nusa di ambil dari dua suku kata sangkrit yaitu dari kata Nu dan Sa, Nu artinya adalah tanah sedangkan Sa atau Shakti artinya adalah air, jadi Nusa itu artinya tanah air namun masyarakat dunia kala itu hanya mengenalnya dengan sebutan Negara tanah saja, tepat seperti kata Adam yang di ciptakan dari tanah, bahkan kata Musa pun konon di ambil dari bahasa sangskrit yaitu dari kata Mu dan Sa, Mu artinya kayu dan Sa atau Shakti artinya air, jadi Musa itu adalah kayu yang terdampar di air, di mana kala itu permaisuri ramses menemukan bayi dfalam keranjang kayu yang terdampar di sungai nil, lalu permaisuri ramse tersebut memberi nama bayi tersebut dengan nama amenhotep, namun setelah amenhotep besar dan memberontak ramses atau bapak angkatnya sendiri, ia kemudian beguru kepada Nabi Hidir, dan nabi Hidir inilah yang akhirnya memberi gelar Musa kepada amenhotep.
         Pada zaman Atlantik (4.500 tahun sebelum masehi), ada seorang Raja bernama Rakean Kelengkongan, beliaulah penguasa Negeri Atlantik atau Negara Nusa tersebut beliau adalah pengganti atau kholifah dari raja-raja sebelumnya, namun karena beliau mendirikan suatu tatanan hukum dan pemerintah yang tertib dan tegas maka beliau di sebut manusia pertama yang beradab kala itu, di mana sebelumnya manusia belum mencapai tahapan sebagai manusia yang beradab, dan beliau memiliki dua anak, yang pertama bernama Said Anwas (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua bernama Said Anwar (qobil= di terima), dan setelah Rakean Kalengkongan meninggal terjadi pergolakan di dalam istana, yaitu terjadi perebutan kekuasaan antara Said Anwas dan said Anwar, Said Anwar akhirnya meninggal karena di bunuh oleh Said Anwas, lalu mayat Said Anwar pun di bakar oleh said Anwas yang akhirnya menjadi Raja di Negeri Nusa mengganti  Bapaknya (Rakean Kalengkongan), dari sanalah munculnya tradisi Ngaben atau pembakaran mayat, lalu Said Anwas membuat Undang-Undang baru dan membuat Kitab Hukum sendiri dengan mencampur adukkan ajaran almarhum Bapaknya untuk kepentingan dirinya, maka di sanalah pertama kali munculnya kitab dalam ber-agama, dan nama Negara Nusa pun di ganti dengan sebutan Nusantara, di mana Said Anwas memposisikan dirinya sebagai perantara ibadah antara seluruh ummat manusia dengan Tuhan, sehingga kata Nusantara tersebut di ambil dari kata Nusa dan Antara.
            Semenjak Said Anwas menjadi penguasa Negeri dan menjadi raja di Nusantara maka terjadi kehancuran moral melanda masyarakat kala itu, karena raja dan para penguasa negeri menjadi tamak dan rakyat pun akhirnya menjadi maling untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka keseimbangan alam dan keseimbangan moral manusia pun menjadi hilang dan goncang, maka terjadilah Qiyamat besar kala itu, di mana 9 gunung meletus secara bersamaan, pertama meletusnya Gunung Sundra yang sekarang menjadi kota Bandung, di susul Gunung Maha Meru yang di india sekarang, lalu gunung Semeru dan yang lainnya, meletusnya gunug-gunung secara bersamaan mengakibatkan longsor es di kutub utara dan selatan, dan saat itu rotasi Bumi sedang berputar mendekati Matahari di Zona yang dekat, sehingga es dari kutub utara dan selatan pun mencair dan air laut pun meluap sehingga Negeri Nusantara pun akhirnya tenggelam di lautan, maka di dsanalah munculnya legenda Atlantik, dan seorang ilmuawan brazil yang bernama arsyo santos mengatakan bahwa kemungkinan Atlantik itu indonesia adalah benar karena di dukung oleh kultur alam dan bukti nyata bahwa lautan Indonesia itu lautan yang dangkal karena dulunya adalah satu daratan yang menyatu, dan banyaknya bukti peninggalan purbakala yang di temukan di lautan Indonesia menjadi bukti kuat bahwa dulu Indonesia adalah Negara adidaya dan super power pada zaman es atau zaman Atlantik.
             Tapi dalam kisah Negeri yang hilang di telan lautan tersebut tidak ada seorang pun yang tahu siapa Raja Atlantik tersebut, yang ternyata raja Atlantik itu adalah  Rakean Kalengkongan dan beliau adalah Nabinya orang sunda pada saat itu, karena yang selamat dalam kejadian bencana alam besar kala itu hanya dua suku yang tinggal di gunung-gunung yang tinggi, yaitu suku baduy (sunda wiwitan atau sunda pertama) dan suku mayan atau inca yang ada di Amerika, dan mereka yang selamat pada saat itu menuliskan kejadian itu di dinding-dinding candi mereka, lalu beberapa ribu tahun kemudian orang-orang Amerika menemukan tulisan mereka bahwa pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 terjadi bencana bencana alam yang besar, dan orang-orang Amerika tersebut menyangka bahwa kejadian itu adalah kejadian untuk apa yang akan terjadi di masa depan, padahal itu adalah kejadian yang telah terjadi di masa lampau, karena pada zaman itu technology pun pernah mencapai puncak tertinggi sehingga tidak menuntut kemungkinan mereka pun telah memiliki kelender sendiri yang tahunya telah mencapai tahun 2012, yaitu tahun kalengkong dari seorang Nama besar pada kala itu yang bernama Rakean Kalengkongan, beliau sebenarnya adalah Nabi Adam seperti apa yang selalu di katakana oleh orang-prang baduy (sunda wiwitan) bahwa Nabi mereka adalah Nabi Adam, dan Adam yang di maksud oleh mereka adalah rakena kelngkongan karena Adam dalam bahasa sunda kuno artinya adalah dahulu, jadi dahulu atau Adam, ada seorang Nabi yang bernama Rakean Kaelngkongan dan beliau memeiliki dua anak yang pertama adalah Said Anwas atau (hobil=tidak di terima) dan yang ke dua adalah Said Anwar atau (qobil=yang di terima), dan tidak semata-mata saya menuliskan nama kakek buyutku yang bernama Rakean Kalengkongan kalau tidak ada asal usul yang jelas dan bukti yang otentik tentang kebenaran nama tersebut, karena di jawa barat ini banyak nama yang menggunakan nama lengkong untuk jalan atau tempat, seperti jalan lengkong besar dan lengong kecil di bandung dan Jakarta, atau pun nama kampong lengkong di jampang tengah-sukabumi, karena Nama Rakena Kalengkongan adalah nama legenda yang menjadi Nabi pertama di nusantara ini, beliau adalah Nabinya orang sunda dan saya yakin beliau juga adalah Nabi pertama di dunia ini. Karena beliau hidup di zaman es atau zaman Atlantik dan untuk mengetahui lebih jelas ceritanya beli saja novel yang berjudul JUMP-BACK 1: Daya, JUMP-BACK 2:Ma-Nu-Sa, JUMP-BACK 3 : MA-JU-SI, pasti seru ceritanya.

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 5:16 pm

Ditulis dalam Uncategorized

TAPI BUKAN NABI MUHAMMAD YANG DI RAMALAKAN SEBAGAI AVATAR DALAM KITAB WEDA

leave a comment »

Beberapa minggu yang lalu, seorang teman mem-forward sebuah e-mail dengan judul “Syahnuhikyat dan Sumaneb” yang berisi serangkaian argumen bahwa Muhammad sebenarnya adalah Kalki Avatar, yaitu Avatara (inkarnasi Tuhan) terakhir yang ditunggu-tunggu umat manusia. Oleh karena itu, segenap umat Hindu dihimbau untuk segera mengikuti ajaran Muhammad SAW (Islam) agar selamat dunia akhirat.
Propaganda semacam ini sebenarnya sudah lama sekali berdengung (atau lebih tepatnya, didengung-dengungkan) dan sempat menjadi perbincangan hangat, baik dalam komunitas Hindu sendiri, Islam, maupun komunitas-komunitas antar agama, bahkan pernah juga dimuat di satu majalah nasional. Isu ini sempat pula mereda hingga kemudian muncul kembali ke permukaan. Melihat usaha yang terus-menerus dari sebagian kalangan untuk memunculkannya kembali, saya cukup yakin bahwa isu ini takkan pernah hilang sama sekali.
Bagaimanapun, sebagai seseorang yang pengetahuan akan sastra sucinya sangat terbatas, saya tidak akan berbicara panjang lebar mengenai ciri-ciri fisik maupun perkiraan waktu turunnya Kalki Avatar.
Avatara, seperti yang telah disinggung sebelumnya, dipercaya sebagai inkarnasi/titisan Brahman/Tuhan, dalam hal ini sebagai Wisnu (Vishnu) atau pemelihara semesta. Dalam kitab-kitab suci, disebutkan bahwa sampai dunia pralina, Tuhan akan menjelma sebanyak sepuluh kali untuk menjaga kelangsungan semesta. Di antaranya adalah Sri Rama ( Ramayana ),Sri Krsna ( Mahabharata “Bhagawadgita”) dan Budha.
Sebenarnya dengan mudah kita dapat menemukan banyak sekali kelemahan dari hasil penemuan tersebut (yang notabene hanya didasarkan pada interpretasi dan pengalihbahasaan nama semata, yang belum tentu akurat pula). Saya akan menampilkan dua di antaranya:
Dalam Islam, Allah TIDAK Ber-inkarnasi:Konsep Avatara dalam Hindu jelas-jelas menyebutkan bahwa Avatara merupakan perwujudan/inkarnasi Tuhan di muka bumi. Padahal Al-Quran mengatakan bahwa Tuhan (Allah SWT) TIDAK pernah dan tidak akan mewujudkan diri dalam bentuk duniawi. Jadi konsep Avatara jelas tidak diakomodasi oleh Al-Quran. Satu argumen ini saja sudah dapat meruntuhkan, bahkan menjungkir balikkan penemuan tersebut.
Muhammad adalah UTUSAN Allah, BUKAN Allah.
Bahwa Avatara adalah Tuhan sendiri yang turun tidak saja tertulis dalam nubuat-nubuat Kitab Suci, melainkan juga DINYATAKAN sendiri oleh Avatara tersebut. Mari kita ambil kutipan dari Bhagavadgita 12: 8 berikut ini:Sri Krisna berkata kepada Arjuna:
“Kepada-Ku sajalah pusatkan pikiranmu dan biarkanlah pemahamanmu berada di dalam-Ku. Hanya di dalam-Ku sajalah nantinya kamu akan hidup. Tentang hal ini tak perlu diragukan lagi”
Di sini Sri Krisna jelas-jelas memposisikan diriNya sebagai TUHAN, karena hanya Tuhan-lah yang dapat mengucapkan (dan mempertanggung jawabkan) ucapan seperti itu.
Dalam Gita juga digambarkan bagaimana Sri Krisna menampakkan wujud ILAHI (bukan wujud duniawiNya) pada Arjuna, di mana Arjuna melihat bahwa dunia dan seluruh alam semesta berada DALAM diriNya.
Banyak sekali siloka (ayat) lain dalam Gita yang menyatakan Ketuhanan Krisna ini.
Bagaimana dengan Muhammad ?
Muhammad tidak pernah satu kalipun menyatakan dirinya sebagai Tuhan, melainkan sebagai utusan Tuhan (perhatikan bunyi bagian kedua dari syahadat: “Aku percaya bahwa Muhammad adalah UTUSAN Allah). Muhammad juga tidak pernah tercatat memperlihatkan sesosok wujud ilahi pada pengikut-pengikutnya. Bahkan, Muhammad sangat ketat memegang peraturan mengenai pemujaan oknum lain selain Allah. Lebih jauh lagi, kita tidak pernah mendengar seorang Muslim menyejajarkan Muhammad dengan Allah kemudian menyembahnya.
Ajaran Muhammad TIDAK SINGKRON dengan ajaran para Avatara.
Seperti yang kita semua ketahui, dasar iman utama umat Hindu adalah Panca Sraddha, di mana salah satu di antaranya adalah REINKARNASI. Ajaran mengenai kelima dasar iman Hindu ini secara KONSISTEN selalu disampaikan oleh seluruh Avatara. Akan tetapi, kita tidak akan pernah menemukan ajaran mengenai reinkarnasi ini dalam Al Quran (kecuali satu ayat yang menyebutkan tentang kelahiran dan kematian berulang-ulang yang ditafsirkan berbeda oleh umat Islam secara umum).
Tentu saja ada kemungkinan bahwa Quran pun sebenarnya menyinggung-nyinggung tentang reinkarnasi, akan tetapi Quran juga memuat konsep lain yang lebih populer dan lebih diimani oleh umat Muslim pada umumnya yaitu konsep surga-neraka yang kekal abadi dan pengadilan akbar pada hari kiamat.
Konsep MOKSHA juga tidak dikenal dalam ajaran Islam. Padahal di sinilah terletak haqiqat kesempurnaan seorang manusia menurut Hindu.
Jadi, mungkinkah Kalki Avatara tiba-tiba mengajarkan ajaran yang bertentangan dari ajaran Avatara-Avatara terdahulu (yang notabene adalah diriNya sendiri juga?) Silakan Saudara jawab sendiri.
Kesimpulan
Akhirnya, pikiran jernih dan tenang (viveka) harus selalu dikedepankan dalam mencermati setiap aspek kehidupan, dalam hal ini untuk mengetahui apakah mereka yang menyatakan diriNya sebagai Avatara adalah benar Avatara atau bukan. Terlepas dari ciri-ciri jasmaniah dan kemampuan supranatural, kita dapat simpulkan dari sastra suci bahwa Avatara bersifat welas asih, tulus ikhlas dan tanpa pamrih.
Terakhir, walaupun beberapa ahli Veda menafsirkan bahwa Kalki Avatar “belum” akan turun hingga beribu-ribu tahun lagi, ini tidak berarti bahwa kita bisa bersantai-santai dan menikmati hidup dalam kefanaan. Perwujudan Tuhan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat melihat, merasakan, dan menghayati Tuhan dalam diri kita masing-masing. Dan untuk itu, kita tidak perlu menunggu ribuan tahun, bukan? Dia selalu ada di sini, di sana, di mana-mana. Dapatkah kita melihatNya?
Berpikirlah dengan tenang dan jernih, lihatlah dengan mata hati.
Bahwa Nabi Muhammad bukanlah Avatara yg di maksud, karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan dalam q.s 24 : 35, bahwa :
Allah akan kembali menurunkan cahaya-Nya, di zaman modern, 13 abad setelahnya. cahaya di atas cahaya (haqiqat), turun tidak di barat (Amerika, dll) tdk di timur (Arab, dll).
jadi Avatar yang sebenarnya adalah manusia yg di jelmai oleh Tuhan, yang mengajarkan orang-orang ke arah Cahaya, sehingga Sang Avatar di beri gelar sebagai Cahaya di atas Cahaya, dan itu adalah Sang Matahari atau Bpk Muhammad Subuh Sumohadiwijoyo. pendiri Organisasi SUBUD (Susila Budhi Dharma) karena beliau adalah pembuka pertama untuk semua orang menuju tingkatan Haqiqat, beliaulah Avatara yg di maksud dalam kitab weda, al-qur’an, injil, dan lain-lain. maka semua ramalan itu menjadi benar adanya.

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 5:13 pm

Ditulis dalam Uncategorized

NABI MUHAMMAD DI RAMALKAN DALAM KITAB UMMAT HINDU

leave a comment »

Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “KALKY AVATAR” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AVATAR” sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AVATAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sangsekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah Gua untuk mengajarkan KALKY AVATAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hiro saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq, maksudnya mengendarai BAROQAH dalam hidupnya. artinya isra mi’raj terjadi karena BERQAH dalam hidupnya.

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 5:10 pm

Ditulis dalam Uncategorized

INTISARI AJARAN HINDU

leave a comment »

Tuhan menurut Hindu
एकम् सत् विप्रा: बहुधा वदन्ति ( Ekam Sat Vipraaha Bahudhaa Vadanti )
“Hanya ada satu Tuhan tetapi para orang bijaksana  menyebut-Nya dengan banyak nama.” 
Rg Weda (Buku I, Gita CLXIV, Bait 46)
Dasar Kepercayaan
Panca Seradha yaitu lima kepercayaan pada agama Hindu yang meliputi : Percaya pada Tuhan, Atman (roh), Samsara (siklus kehidupan), hukum Karmaphala (sebab akibat) dan Moksa (tidak terlahirkan kembali atau Sorga).
Lho, bagaimana dengan neraka? Kelahiran itu sendiri adalah neraka. Jadi hidup di dunia ini adalah sama saja dengan neraka.  Lawan dari kata sorga bukanlah neraka tapi dunia. Tidak percaya? Lihat saja ketidak adilan, perang dan berbagai macam kegilaan yang sudah ada sejak jaman batu.
Ajaran Moral
Catur Marga :
Empat jalan menuju Tuhan yang meliputi sembahyang (Bhakti marga), berbuat baik atau bekerja (Karma marga),  belajar ilmu pengetahuan (Jnana marga) dan meditasi (Yoga marga).
Tri Kaya Parisuda :
Berpikir yang benar (Manacika), Berkata yang benar (Wacika) dan berbuat yang benar (Kayika).
Sad Ripu : 6 musuh dalam diri yang harus dikendalikan meliputi Nafsu indriya (kama), serakah (lobha), pemarah (krodha), mabuk (mada), angkuh (moha), iri hati (matsarya)
Sapta Timira :
7 jenis mabuk yang harus dihindari meliputi mabuk karena keremajaan, usia muda (yowana), wajah tampan atau cantik (surupa), mabuk karena harta benda (dhana), mabuk karena kepintaran,  ilmu pengetahuan atau agama (guna), mabuk karena keturunan (kulina), mabuk karena penampilan, mabuk karena minuman keras (sura).
Kasta Menurut Hindu
Ajaran Hindu mengenal sistem Varna yaitu pembagian tugas dan tanggung jawab menurut pekerjaannya. Varna ini mengatur tugas  dan tanggung jawab seorang raja atau pemimpin, tugas dan tanggung jawab seorang pedagang, prajurit atau angkatan perang dsb.  Kalau seseorang beralih pekerjaan maka Varnanya juga berubah.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, ego manusia, konfirmasi asing dan kebodohan para pemimpin serta keangkuhan  tokoh agama, sistem Varna berubah menjadi kasta yang yang menurut dari orang tua ke anaknya. Ajaran dasar yang sangat indah yaitu Samsara, manusia tidak bisa memilih tempat kelahiran dan Kulina, mabuk karena keturunan dan asal usul, menjadi nyaris hilang tanpa makna. Sistem kasta ini menjadi aib dan kebodohan paling bodoh dari orang Hindu.
Toleransi menurut Hindu
Toleransi menurut ajaran Hindu relatif mudah untuk dipahami dan juga diterapkan, yang bagi agama lain mungkin dianggap kebablasan.  Ada banyak ajaran dan agama di dunia ini, tapi semuanya menuju ke satu tempat yang sama. Kebenaran, kejahatan, Sorga, Neraka, Atman (jiwa atau roh manusia ataupun binatang) dan bahkan Tuhan sendiri pada dasarnya  tidaklah mengenal agama. Tuhan adalah satu, tapi orang bijak menyebutnya dengan banyak nama.
Bagaimana dengan golongan animsme penyembah patung dan golongan atheis ?
Ajaran Hindupun pada dasarnya tidak pernah menganggap golongan lain sesat.  Hukum karmaphala tetap akan bekerja sesuai mekanismenya. Orang yang tidak percaya pada Tuhan tapi tekun mengembangkan ilmu pengetahuan yang berguna bagi orang banyak atau aktif di kegiatan sosial, tetap akan mendapatkan hasil baik.

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 4:50 pm

Ditulis dalam Uncategorized

Di Manakah Kebahagiaan itu berada ?

leave a comment »

Hidup ini mencari kebahagiaan. Orang yang mencari kebahagiaan. kebahagiaan ada dimana? ayo kita masuk ke cerita kecil ini.

Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan. Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan mereka. Berkatalah petani kepada istrinya,”Lihat Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk sampai kerumah.”

Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada istrinya, ”Lihat Bu, betapa bahagianya orang yg naik mobil itu,mereka tidak perlu kehujanan seperti kita.”

Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat, ”Lihatlah Bu, betapa bahagia orang yg naik mobil bagus itu, pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok.”

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dlm hati, ”Betapa bahagianya suami istri itu,mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku & istriku tdk pernah punya waktu utk berduaan karena kesibukan masing-masing.”

Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan hidup org lain. Bersyukurlah senantiasa atas hidup kita, supaya kita tahu dimana kebahagiaan itu berada.

Orang yang berjalan kaki, berharap bisa sebahagia orang yang naik motor. Yang naik motor,ingin sebahagia orang yang kaya raya…. Dan yang kaya raya,ingin sebahagia seorang fakir miskin yang hidup damai dalam keluarga sederhana yang penyayang. Orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya sendiri akan selalu menemukan kebahagiaan sebagai milik orang lain.

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 4:31 pm

Ditulis dalam Uncategorized

Ka’bah itu Bekas Kuil Hindu

with 2 comments

Mungkin hal ini terdengar terlalu kontroversial dan kadang kala dikaitkan dengan hoax oleh sebagian orang yang merasa kedudukannya/harga dirinya terancam. Namun, saya menyajikan artikel ini tidak bertujuan untuk merendahkan kredibelitas saudara-saudara muslim, melainkah hanya untuk membuka wawasan akan apa yang sebenarnya terjadi.
Kontroversi seputar ka’bah sudah menjadi perbincangan yang sangat hot di dunia maya. Hal ini pertama kali diungkapkan oleh seorang pakar sejarah P.N. Oak. Beliau juga telah melempar isu yang tidak kalah menggegerkannya, yaitu tentang pengungkapan bukti sejarah yang menyatakan bahwa Taj’mahal pada dasarnya adalah sebuah kuil Hindu untuk dewa Siva (Tejo Himalaya) yang direbut oleh Mogul.
Di dalam Ka’bah terdapat sebuah inskripsi yg merujuk kepada raja Vikramadityayang menyatakan bahwa jazirah Arab dulu merupakan bagian dari Kerajaan Vikramaditya dari India.
Teks inskripsi Vikramaditya yg ditemukan dlm piring emas yg digantung didalam kuil Kabah di Mekah ini, dicatat pada halaman 315 dari buku yg berjudul ‘Sayar-ul-Okul’ (kata-kata berkesan) yg disimpan dalam perpustakaan Makhtab-e-Sultania diIstanbul, Turki. Sebagian manuskrip tersebut berbunyi sebagai berikut;
Itrashaphai Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru Bihillahaya Samaini ElaYundan blabin Kajan blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa-rateen  phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena phaneya jaunabilamary Bikramatum. Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem” (Halaman 315 Sayar-ul-okul).
Yang artinya;
 Beruntunglah mereka yg lahir (dan hidup) selama kuasa raja Vikram. Ia seorang penguasa penuh kasih, terhormat dan berbakti pada penduduknya. Namun pada saat itu, kami Arab, tidak peduli pada Tuhan, tenggelam dalam kenikmatan sensual. Komplotan dan penyiksaan merajalela … Kami, Arab, terjerat dalam kegelapan (jahiliyah) … namun pendidikan yang disebar raja Vikramaditya tidak mencampakkan kami, orang-orang asing.Ia menyebarkan agama sucinya diantara kami dan mengirimkan ahli-ahli yang kepintarannya bersinar seperti matahari dari negaranya kenegara kami…”
Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan yang berpusat di India pada masa lampau juga meliputi jasirah Arab. Bahkan kalau kita kembali pada penjelasan Veda, dalam hal ini Mahabharata disebutkan bahwa Bharatavarsa/Kerajaan kekuasaan keluarga Bharata mencakup seluruh dunia.
Menurut sumber dari http://civilizedproductions.com/television.htm mengatakan bahwa bekas peninggalan peradaban bangsa Maya di Amerika sangat sesuai dengan peradaban Veda. Hal ini ditunjukkan dengan kesesuaian sistem pemujaan, sistem astronomi dan astrologi mereka yang ditulis pada tahun 300-200 SM
Sebuah laporan dari rusia juga menyebutkan bahwa disana ditemukan sebuah arca yang berbentuk menyerupai babi yang mengangkat benda bulat di moncongnya. Hal ini sesuai dengan kisah Varaha Avatara yang berwujud babi besar yang mengangkat bumi kembali ke posisi edarnya.
Di Kuwait juga ditemukan sisa-sisa arkeologi berupa pelat emas yang bergambarkan Ganesa yang membuktikan bahwa peradaban Veda pernah ada di sana.
Keberadaan Hindu di Eropa juga diperlihatkan dengan dikenalnya lambang Hindu, Swastika. Hal ini juga dibenarkan oleh seorang Arkeologi Jerman Heinrich Schliemann. Mungkin hal inilah yang juga mempengaruhi Hitler dalam menyalahgunakan Lambang Swastika sebagai lambang Nazi disamping penyalah artian arti kata Aryan dalam literatur Veda yang dilakukan oleh Max Muller.
Kembali ke masalah peninggalan Hindu di Timur Tengah, di Istanbul, Turki, sebuah perpustakaan termasur bernama Makhatab-e-Sultania, mempunyai koleksi terbesar literatur Asia Barat. Di bagian literatur Arab dalam perpustakaan tersebut terdapat sebuah antologi sajak-sajak Arab purba. Antologi ini disusun pada tahun 1742M dibawah perintah Sultan Salim yang terbuat dari harir – semacam sutera yg dibuat untuk menulis. Setiap halaman memiliki pinggiran yang dihias dengan kertas emas. Antologi itu dikenal dengan nama Sayar-ul-Okul, dan dibagi dalam 3 bagian.
Bagian pertama mengandung biografi dan komposisi puisi-puisi penyair-penyair Arab Pra-Islam.
Bagian kedua terdiri dari kesaksian dan sajak-sajak penyair dari periode yg dimulai tidak lama setelah jaman Nabi Muhamad, sampai akhir dinasti Bani Ummayyah.
Bagian ketiga adalah tentang penyair-penyair sampai jaman Khalifat Harun-al-Rashid.
Abu Amir Asamai, penyair Arab yg merupakan penyair utama kesultanan Harun-al-Rashid, menyusun dan mengedit antologi tersebut. Edisi modern pertama ‘Sayar-ul-Okul’ terbit di Berlin th 1864. Edisi berikutnya diterbitkan di Beirut th 1932.
Koleksi ini dianggap sbg antologi paling penting dan berotoritas dlm sajak-sajak Arab purbakala. Koleksi ini menujnukkan adat, tata tertib dan hiburan Arabia dijaman purbakala. Buku ini juga mengandung penjabaran deskriptif tentang kuil purbakala Mekah dan bazar tahunan yg dikenal sbg OKAJ disekitar kuil Ka’abah di Mekah. Ini berarti bahwa berkumpul di Mekah setiap tahun untuk naik haji berasal dari tradisi pra-Islam.
Bazar OKAJ bukan sebuah karnaval tempat anak muda bermarijuana. Ini merupakan kesempatan kaum elit dan terpelajar untuk membahas aspek-aspek sosial, religius, politis, literatur dan aspek2 budaya Hindu lainnya yg menyebar di Arabia. ‘Sayar-ul-Okul’ mengatakan bahwa kesimpulan yg didapatkan dari diskusi-diskusi disana diterima dan sangat dihormati diseluruh Arabia. Mekah, oleh karena itu, mengikuti tradisi Varanasi (dari India). Kuil-kuil utama di Varanasi (India) dan di Mekah (di Arvasthan/Arabia) adalah kuil-kuil dewa Siva. Ciri terpenting dari praktek pemujaan Dewa Siva adalah adanya Lingga yang biasanya berbentuk batu hitam yang lonjong dan Yoni sebagai alasnya. Batu Hajar Al-Aswat yang disentuh dan dicium saat menunaikan ibadah haji angat sesuai dengan bentuk lingga Siva, apakah berarti batu itu awalnya adalah sebuah lingga?
Raja Vikramaditya memang terkenal penyembah Siwa. Di Ujjain (India), ibukota Vikramaditya, ada kuil dewa Siva yang terkenal Mahankal, yg diasosiasikan dengan Vikramaditya. Karena menurut manuskrip Vikramaditya, dialah yang menyebarkan agama Hindu.
Dengan demikian apakah bukti ini dapat menyimpulkan bahwa raja Vikramaditya adalah pendiri kuil Siva yang sekarang disebut Ka’bah di Mekah?
Kenyataan lain yang juga perlu digaris bawahi adalah bahwasanya di India, Dewa Siva sangat diidentikkan dengan simbol bulan sabit yang terdapat pada ikat rambut beliau. Dan saat ini lambang bulan sabit juga digunakan untuk lambang Islam, apakah itu artinya Islam lahir dari warisan pemuja Siva?
Untuk masuk ke wilayah Ka’bah, umat muslim diwajibkan menggunakan jubah putih yang dililitkan ke seluruh tubuh. Mereka juga di wajibkan mencukur rambut dan janggut dan dalam keadaan bersih. Jika kita bandingkan dengan tradisi Hindu dalam memasuki tempat suci, kenapa hal ini sangat mirip?
  
Bandingkan gambar pakaian haji dan Hindu di atas!
Menurut Encyclopaedia Britannica, Ka’abah pada awalnya memilikii 360 arca yang pada akhirnya hanya disisakan 1 oneh Nabi Muhammad yang dikatakan diletakkan pada salah satu sisi Ka’bah.
Satu lagi tradisi Hindu lainnya adalah sungai suci Gangga. Menurut tradisi Hindu, air Gangga  jatuh bumi setelah disangga oleh Dewa Siva dan dipandang suci oleh Umat Hindu. Dimanapun ada lambang Siwa, disanalah ada air Gangga. Didekat Ka’abah juga ditemukan sebuah sumber mata air suci yg disebut ZAMZAM yang sampai sekarang dianggap suci.
Tidak terdapat masjid atau tempat ibadah muslim yang dikelilingi sebanyak 7 kali (Tawaf) selain dari Ka’bah. Hal ini sangat sesuai dengan kebiasaan umat Hindu mengelilingi tempat ibadah/kuil/pura yang disebut Parikram atau di Bali di sebut Maider-ider. Kenapa tradisi ini dapat dilakukan di Ka’bah? Apakah hal ini bukan merupakan bukti yang menguatkan bahwa Tradisi Hindu masih terpelihara disana?
Jangan kaget bahwa kata ‘ALLAH’ sendiri disinyalir berasal dari bahasa Sansekerta. Allah, Akka dan Amba adalah sinomin. Nama-nama ini berarti : DEWI atau Ibu. Istilah ‘ALLAH’ merupakan bagian dari stanza-stanza Sansekerta yang memuja Dewi Durga, yang juga dikenal sebagai Bhavani, Chandi dan Mahishasurmardini yang merupakan Sakti Dewa Siva.
Coba anda perhatikan gambar berikut ini;
 
Lambang Hindu : ‘OM’= angka 786-nya Arab Semua Quran Arab dicetak dengan angka-angka misterius 786. Tidak ada pakar Muslim yang tahu mengapa angka 786 dianggap sebagai angka-angka suci. Namun angka “misterius” ini tidak lain dari huruf suci Veda “OM“. Jika simbol kata “Om” tersebut diputar 90 derajat, kenapa sangat mirip dengan gambar disebelahnya “Allah”?
Kalender lunar (bulan) diperkenalkan kepada Asia Barat selama kekuasaan kerajaan India. Hal ini diindikasikan oleh Bulan Muslim ‘Safar’ yang juga menunjukkan bulan ‘extra’ (Adhik Maas) dalam kalender Hindu. Bulan Muslim ‘Rabi’ berasal dari kata Ravi yg berarti ‘matahari’ karena huruf Sansekerta ‘V’ dirubah Prakrit ‘B’ (Prakrit merupakan versi sehari-hari2 bhs Sansekerta). Tradisi Muslim juga mengenal hari Gyrahwi Sharif tidak lain dari hari Ekadashi dalam tradisi Hindu (Gyrah = elevan atau Gyaarah) yang memiliki arti yang sama.
Beberapa sumber juga mengatakan bahwa penjelasan Veda tentang bulan dan konstelasi bintang berbeda-beda serupa dengan Qur’an Surat 2, stanza 113, 114, 115, and 158, 189, Surat 9, stanza 37 & Surat 10, stanza 4 – 7.
Pembacaan Namaz (solat) lima kali sehari juga dikatakan berasal dari tradisi Veda bernama Panchmahayagna (5 kali pemujaan) yang merupakan kewajiban bagi setiap mahluk Hindu, terutama di India. Uniknya, tradisi Muslim dalam membersihkan 5 bagian tubuh sebelum solat ternyata juga sama dengan aturan‘Sharir Shydhyartham Panchanga Nyasah’ dalam tradisi Veda.
4 bulan dalam setahun dianggap suci dalam tradisi Islam dimana tidak diperboleh menjarah atau melakukan tindakan kriminal selama periode tersebut juga serupa dengan tradisi Chaturmasa dalam Veda, yaitu periode 4 bulan puasa dan menghindari tindakanan-tindakan tidak suci.
Beberapa pakar mengatakan bahwa Shabibarat adalah kata lain bagi Shiva Vratdan Shiva Ratra. Karena Ka’abah merupakan pusat penting dewa Siva, festivalShivaratri biasanya dirayakan disana dengan besar-besaran. Festival itulah yg disebut dalam Islam sebagai Shabibarat.
Menurut sejumlah encyclopaedia, memang ada ukiran-ukiran tulisan didalam dinding Kabah. Namun para pakar sejarah tidak pernah diijinkan masuk. Tetapi menurut pengakuan beberapa orang, ada tulisan dalam huruf Sansekerta dan bahkan ada stanza-stanza dari Bhagavad Gita.
Hubungan antara jaman awal Islam dengan Hindu (India) juga diperkuat oleh keterangan Ahadis Imam Bukhari bahwa suku India, Jat, berada di Arabia jauh sebelum jamannya Mohamad. Bahkan ketika Aisha jatuh sakit, keponakannya memanggil tabib Ayurvedic (kedokteran Veda),\ dari suku Jat untuk menyembuhkannya. Bukhari juga berbicara tentamg seorang raja India yang mengirim satu jahe yg direndam cuka (ginger pickles) kepada nabi. Ini menunjukkan bahwa raja Jat India menguasai kawasan didekatnya sehingga mampu memberikan hadiah yang begitu sepele seperti satu pot jahe. Nabi malah dikatakan sangat menyukainya. Ini bukti bahwa selama jaman Mohamad, orang India berpengaruh di Arabia.
Paman Muhamad sendiri, Umar-Bin-E-Hassham merupakan pengikut Dewa Siva yang taat. Ia menolak untuk masuk Islam dan akhirnya tewas oleh seorang pengikut Nabi yang fanatik. Ia seorang penyair terkenal dan menulis sajak-sajak memuja dewa Siva. Salah satunya bisa ditemukan dlm hal 235 Sayar-Ul-Okul :
“Kafavomal fikra min ulumin Tab asayru
Kaluwan amataul Hawa was Tajakhru
We Tajakhayroba udan Kalalwade-E Liboawa
Walukayanay jatally, hay Yauma Tab asayru
Wa Abalolha ajabu armeeman MAHADEVA
Manojail ilamuddin minhum wa sayattaru
Wa Sahabi Kay-yam feema-Kamil MINDAY Yauman
Wa Yakulum no latabahan foeennak Tawjjaru
Massayaray akhalakan hasanan Kullahum
Najumum aja- at Summa gabul HINDU”
Artinya;
Seorang lelaki yang menghabiskan seluruh hidupnya dalam dosa dan imoralitas dan membuang hidupnya demi nafsu dan kemarahan Jika ia bertobat dan ingin kembali kepada moralitas, adakah pengampunan tersedia baginya ? Bahkan jika hanya sekali ia dengan tulus memuja Mahadewa (dewa Siwa), ia bisa mencapai posisi tertinggi dalam jalan kebenaran Ya Tuhan! Cabut seluruh nyawa saya dan sebagai gantinya, berikan saya satu hari saja untuk tinggal di Hind (india) sebagai lelaki yg menjadi bebas secara spiritual saat mencapai tanah suci Dengan ziarah ke Hind, seorang lelaki bisa mencapai kebijakan untuk melakukan tindakan mulia dan mendapat kehormatan menyentuh guru-guru Hindu yg mulia
Nama keluarga Muhamad adalah Quraish (Kureshi), yg sebenarnya adalah bagian dari dinasti India, Kuru, yang pernah menguasai India. Diketahui bahwa paman Muhammad, Umar bin-e Hassham dan keluarganya terlibat dalam pembuatan Arca dan Kuil (Ka’abah).
Encyclopedia Islamia menjelaskan bahwa kakek Muhamad dan paman-pamannya mewariskan jabatan sebagai pendeta-pendeta Ka’abah yang menyimpan 360 arca dewa-dewi. Muhamad menghancurkan semua arca tersebut kecuali arca yang paling utama, yaitu Batu Hitam [Hajar Al Aswad] / Siva Linggam / Lingga Siva. Dewa Siva dulu pernah dipuja Arab. Dan paman Muhamad juga seorang pemuja Siva dan menulis berbagai puisi memuja dewa Siva.
Melihat bukti-bukti di atas, mungkinkah Ka’bah pada awalnya adalah sebuah Kuil Siva (Hindu)? dan sebenarnya Ka’bah itu adalah lambang perempuan, maka coba perhatikan gambar di bawah ini.
ini sekedar untuk merenungkan kembali tentang Tuhan yang di maksud.
dan sebuah catatan dari Nabi Muhammad yang perlu di renungkan adalah ;
‘MUSYRIK ITU DOSA BESAR YANG TIDAK DI AMPUNI’
syirik itu menduakan Allah dengan berhala atau benda-benda, sehingga di katakan dalam surat Al-quraish. bahwa menghadapkan wajahmu ke kiblat itu adalah kebiasaan orang-orang musyrik quraish.
lalu kenapa syirik itu merupakan dosa besar yang tidak di ampuni
BUKAN KARENA TIDAK DI AMPUNI OLEH ALLAH, KARENA ALLAH MAHA PEMURAH DAN MAHA PANGAMPUN, TAPI ORANG-ORANG SYIRIK ITU TIDAKSUKA  MENGAMPUNI.
ORANG-ORANG SYIRIK AKAN MARAH JIKA DIRINYA DI KATAKAN TELAH MENYEMBAH BERHALA, DAN MEREKA PASTI AKAN MENGATAKAN ; AKU TIDAK MENYEMBAH BERHALA, TAPI MENJADIKAN PATUNG BATU ITU SEBAGAI MEDIAKU BERIBADAH KEPADA TUHANNYA YANG SATU / WAHID. BANTAHAN AZAR KEPADA IBRAHIM. PADAHAL ALLAH BUKAN WAHID /SATUAN BENDA, TAPI ALLAH ITU AHAD, YAITU LARUT DAN MENYATU DALAM SELURUH CIPTAANNYA, MELIPUTI SELURUH CIPTAANNYA, KARENA KUASA ALLAH MELIPUTI APA YANG ADA DI DALAM DAN DI LUAR DIRI, ITU AHAD. BUKAN WAHID.

DAN SATU HAL YANG DI KHAWATIRKAN OLEH NABI MUHMMAD SEBELUM MENINGGAL BAHWA UMMATKU KEMBALI KEPADA KEMUSYRIKAN, DAN ITU KINI TERBUKTI.

 

Written by hermanzambeck

Agustus 26, 2011 at 4:17 pm

Ditulis dalam Uncategorized

Hello world!

with one comment

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.

Written by hermanzambeck

Agustus 25, 2011 at 12:51 pm

Ditulis dalam Uncategorized